Minggu, 23 Juni 2013

Sumber dan Media Pembelajaran IPS

1. Sumber Media Pembelajaran Kontekstual dan Elektronik
1.1. Media Pembelajaran kontekstual IPS di SD
Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang canggih. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya lingkungan sekitar, buku literature, TV, surat kabar, majalah, dan jaringan internet.
Masalahnya sekarang apakah guru IPS sudah memanfaatkan berbagai media sebagai sumber pembelajaran secara efektif?
Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu.
Assosiation for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk sesuatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendifinisikan media sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst (1983) mendefinisikan media sebagai berikut: “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya”.
Husain Achmad menyatakan bahwa media pendidikan pengertiannya identik dengan peragaan.
Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Sedangkan media pengajaran menurut Kosasih Djahiri, 1978/1979 : 66 adalah segala alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya.
Pendekatan Kontekstual
Kontekstual diambil dari kata asalnya dalam Bahasa Inggris, yaitu contekstual yang berarti memiliki hubungan dengan konteks atau dalam konteks, yang berkenaan, relefan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna, dan kepentingan (meaningful).

Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu, baik secara individu maupun kelompok.
Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru yang mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota kelurga dan masyarakat.
Pentingnya Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran.

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa), untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam ungkapan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar